CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 09 April 2013

Injeksi Intramuskuler



Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke jaringan oto dengan menggunakan spuit. Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar,agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk syaraf, misalnya pada bagian bokong,dan kaki bagian atas,atau pada lengan bagian atas.
Tempat untuk injeksi IM adalah :
a.       Paha (vastus lateralis)
posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi. Area ini terletak antar sisi median anterior dan sisi midlateral paha. Otot vastus lateralis biasanya tebal dan tumbuh secara baik  pada orang deawasa dan anak-anak. Bila melakukan injeksi pada bayi disarankan menggunakan area ini karena pada area ini tidak terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah besar. Area injeksi disarankan pada 1/3 bagian yang tengah. Area ini ditentukan dengan cara membagi area antara trokanter mayor sampai dengan kondila femur lateral menjadi 3 bagian, lalu pilih area tengah untuk lokasi injeksi. Untuk melakukan injeksi ini pasian dapat diatur miring atau duduk.
b.      Ventrogluteal
Posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini juga disebut area von hoehstetter. Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar. Area ini ini jauh dari anus sehingga tidak atau kurang terkontaminasi. 
c.       Dorsogluteal
Dalam melakukan injeksi dorsogluteal, perawat harus teliti dan hati- hati sehingga injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan pembuluh darah. Lokasi ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 3 tahun, lokasi ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah 3 tahun karena kelompok usia ini otot dorsogluteal belum berkembang. Salah satu cara menentukan lokasi dorsogluteal adalah membagi area glutael menjadi kuadran-kuadran. Area glutael tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi memanjang kearah Kristal iliaka. Area injeksi dipilih pada kuadran area luar atas.

d.      Rectus femoris
                               Pada orang dewasa, rectus femoris terletak pada sepertiga
tengah paha bagian depan.Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa kemana-mana
e.       Otot Deltoid di lengan atas
Posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan. Area ini dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar. Area ini jarang digunakan untuk injeksi intramuscular karena mempunyai resiko besar terhadap bahaya tertusuknya pembuluh darah, mengenai tulang atau serabut saraf. Cara sederhana untuk menentukan lokasi pada deltoid adalah meletakkan dua jari secara vertical dibawah akromion dengan jari yang atas diatas akromion. Lokasi injekssi adalah 3 jari dibawah akromion.
Tujuan injeksi Intramuskular
a.       Pemberian obat dengan intramuscular bertujuan agar absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh
b.      Untuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar disbanding obat yang diberikan melalui subcutan.
c.       Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. Namun perawat harus nerhati-hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien.


Macam-macam Obat dan Cara Pemberian
 MATOLAC
·         Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.
·         DOSIS : 10-30 mg tiap 4-6 jam . maks: sehari 90 mg, lama terapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak boleh dari 5 hari . km : 5 amp 10 mg

FENTANYL
·                Untuk depresi pernafasan,cedera kepala,alkhoholisme akut, serangan asma akut, intolerensihamil,laktasi.
·                DOSIS: pramedikasi, 100 mcg  scr IM 30-60 sblm op.
DOLGESIK
·                Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat ,nyeri paska op (oprasi).
·                DOSIS: dosis tunggal untuk dewasa  dan anak-anak >12 thn : 1 amp (100mg) IM di suntikkan perlahan-lahan. Maksimal 4 amp . anak- anak :, 1 thn: 1-2 mg/kg.
DURALGIN.
·                Untuk analgesik seperti : nyeri setelah op,neuralgia.
·                DOSIS
ü   Dws 25-100 mg ,maksimal sehari 300 mg dalam dosis.
ü   Bagi, anak ,6 thn: sehari maks 100 mg i.m
ü   Dosis bagi anak-anak 6-12 thn : sehari maksimal 20000 mg.
DOLANA
·                Untuk nyeri akut atau kronik setelah operasi.
·                DOSIS: IM 1-2 amp 50 mg/ml atau 1 amp 100 mg/2ml : SK ,1-2 amp 50 mg/ml atau 1 amp 100mg/ 2ml, apabila masih nyeri dapat ditambahkan 1 ml setelah selang waktu 30-60 menit ,dosis sehari tidak melebihi 400 mg.
MATOLAC
·         Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.
·         DOSIS : 10-30 mg tiap 4-6 jam . maks: sehari 90 mg, lama terapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak boleh dari 5 hari . km : 5 amp 10 mg.
Cara pemberian obat memalui intramuskuler
Persiapan alat dan bahan:
1.      Daftar buku obat
2.      Obat dalam tempatnya
3.      Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran. Orang dewasa 2,5cm-3,75cm: sedangkan anak – anak panjangnya 1,25cm-2,5cm
4.      Kapaserta tempatnya
5.      Cairan pelarut
6.      Bak injeksi
7.      Bengkok
Prosedur kerja
*      Inform concern
*      Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit sesuai dengan kebutuhan
*      Cocokan nama obat dan nama pasien
*      Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien
*      Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik
*      Desinfeksi lokasi yang akan disuntik
*      Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat.
*      Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan.
*      Obat dimasukkan perlahan-lahan
*      Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat.
*      Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase
*      Pasien dirapikan
*      Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat mengenai saraf.
SUMBER
Johnson Ruth, Taylor Wendy. 2002. ,Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC
Kasim,Fauzi. 2012. ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan
Hidayat,Aziz. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika